Rabu, 21 September 2011

Pertikaian tauran sudah menjadi seperti adat di Indonesia

Kejadian di Jakarta wilayah Johar Baru mempublikasikan potret kebrutalan akan terjadinya tawuran di daerah Jakarta ini.

Berbagai upaya dilakukan untuk meredam tawuran antar warga di Johar Baru, dan sekitarnya. Wilayah Johar Baru seperti neraka bagi warga, karena iklim tak pernah kondusif. Selalu dihantui was-was, tak ada rasa aman bagi warga untuk hidup dalam suasana cinta damai.

Pemerintah setempat dan kepolisian sebenarnya pernah membuat Nota Kesepakatan Antar Perwakilan 4 Wilayah Kelurahan yang ada di Kecamatan Johar Baru. Prosesi penandatangan kesepakatan ini disaksikan aparat Muspiko Wali Kota Jakarta Pusat, Polri, Dandim, dan Kejaksaan Negeri.

Salah satu butir kesepakatan ini menyebutkan tentang sanksi hukum pidana bila dari salah satu kelompok melakukan pelanggaran atau tawuran serta diketahui keberadaannya sebagai pelaku langsung atau provokasi, maka akan dikenakan proses penyidikan oleh pihak Polri. Selanjutnya dilakukan sanksi hukum untuk dipidana sesuai dengan pasal-pasal KUHAP.

Sayangnya, nota kesepakatan tersebut tidak memiliki taji, buktinnya tawuran terus terjadi. Upaya lain ditempuh dengan mengumpulkan warga untuk mengikuti istighosah. Harapannya, dengan cara ini dapat meredam hawa nafsu sehingga warga tidak mudah terprovokasi pihak luar. Lagi-lagi, pendekatan agama ini juga belum membuahkan hasil.

Bahkan ide untuk memindahkan warga Johar Baru ke daerah lain dengan program transmigrasi pernah di gagas aparat setempat. Langkah ini bahkan sudah disosialisasikan kepada warga. Pihak Kelurahan Johar Baru menawarkan warga ikut pogram transmigrasi ke Riau dan Kalimantan Barat. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kepadan penduduk di wilayah tersebut. Penduduk yang padat juga berpengaruh terhadap munculnya bentrokan antarwarga. Sayangnya, tawaran ini tidak cukup menarik bagi warga. 

Kasus Johar Baru juga mengusik orang pertama di Jakarta, Gubernur Fauzi Bowo. Bang Foke, sapaan akrabnya mengatakan, maraknya tawuran yang belakangan ini akibat renggangnya ikatan dalam masyarakat. Karenanya, jika Siskamling kuat, silaturahmi di tingkat RT dan RW terjalin, maka tidak akan ada tawuran. Sebab, warga tidak mudah terprovokasi.

Tawuran, umumnya akibat provokasi dari pihak luar. "Ini harus diantisipasi," tandasnya. Seringnya tawuran terjadi di kawasan Johar Baru, membuat Pemprov DKI berencana akan memasang CCTV di beberapa titik untuk memantau situasi di lapangan. Paling tidak, dengan adanya CCTV ini, Pemprov bisa lebih mudah mengetahui penyebab tawuran. "Saya setuju itu dipasang untuk dimungkinkan kita memonitor," ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, saat mengunjungi Kelurahan Kampung Rawa, Jl Rawa Selatan II, Johar Baru, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Kamera CCTV dapat dimanfaatkan untuk memonitor kegiatan yang terjadi di seluruh pelosok Ibu Kota.  "Supaya kalau ada hal-hal yang perlu perhatian dan tindakan dari pemerintah dan kita akan bisa mengejar faktor penyebabnya itu," katanya.

Johar Baru hanyalah satu protret kecil dari kehidupan masyarakat kota metropolitan yang menyimpan potensi kekerasan massal. Masih banyak di wilayah di Jakarta, dan daerah lainya yang perlu penanganan serius. Perlu upaya antisipatif yang meibatkan warga, bukan sekadar tindakan represif dengan menangkapi pelaku tawuran. Sebab, akar persoalan dari kasus ini berada di dalam masyarakat itu sendiri. 

Suasana mencekam terjadi di wilayah Johar Baru Jakarta Pusat, sore itu. Warga antar-RW itu terlihat lempar-lemparan petasan. Ada yang menggunakan keramik, botol, sampai golong dan pedang sebagai senjata andalannya.

Polisi hanya bisa memisahkan dan menembakan gas air mata ke massa yang terlibat saling serang agar bubar dari tawuran. Terlihat beberapa polisi yang kebingungan untuk memisahkan warga. Tak lama kemudian, tawuran antarwarga ini terhenti setelah polisi terus merangsek.

Warga saat itu terlihat panik dan sangat ketakutan. Mereka semua menutup rapat-rapat pintu rumahnya masing-masing. Begitulah sekilas ilustrasi dari peristiwa tawuran yang terjadi di Johar Baru, belum lama ini, dalam tayangan vidieo di televisi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar